Benarkah Majapahit Pernah Kuasai India Selatan?


Sebuah kabar sejarah yang cukup mengejutkan kembali mencuat ke permukaan, membicarakan tentang kejayaan Majapahit yang konon pernah menaklukkan kawasan India Selatan. Klaim ini bukan berasal dari para sejarawan lokal, melainkan datang dari seorang sejarawan India ternama bernama H.B. Sarkar pada tahun 1935.

Nama H.B. Sarkar mungkin terdengar asing bagi masyarakat Indonesia, namun di kalangan akademisi sejarah Asia Selatan, namanya cukup disegani. Sarkar dikenal lewat berbagai karya ilmiahnya mengenai sejarah hubungan Asia Tenggara dan India kuno. Salah satunya adalah pandangannya soal pengaruh Majapahit di wilayah India.

Dalam sebuah kutipan yang dimuat oleh Profesor Aris Munandar dalam artikel ilmiahnya berjudul "Majapahit dan Kondisi Dunia Sezaman", Sarkar menyebut bahwa Majapahit pada masa pemerintahan Raja Jayanagara pernah memegang kekuasaan atas wilayah Pandya di India Selatan. Sebuah pernyataan yang tentu menantang narasi sejarah yang selama ini berkembang di Indonesia.

Menurut Sarkar, nama lengkap Jayanagara adalah Sri Sundarapandyadewadhiswaranama Maharajabhiseka Wikramottunggadewa. Nama panjang ini menunjukkan adanya klaim kekuasaan Jayanagara atas kerajaan Pandya, yang dikenal di India Selatan. Menariknya, gelar tersebut menyelipkan unsur Sundarapandya, yang memang merupakan gelar seorang raja Pandya.

Kaitan antara Majapahit dan Pandya semakin menarik karena adanya simbol Minadwaja, yaitu lambang sepasang ikan, yang ditemukan dalam prasasti era Jayanagara. Simbol ini identik dengan lambang dinasti Pandya, yang juga menggunakan sepasang ikan sebagai lambangnya. Sebuah kemiripan yang sulit dianggap kebetulan semata.

Dinasti Pandya sendiri merupakan kerajaan kuno Tamil yang berkuasa di India Selatan sejak abad ke-3 SM. Dinasti ini dikenal sebagai salah satu dari tiga kekuatan besar Tamilakam, selain Chera dan Chola. Pada puncak kekuasaannya, Pandya mengendalikan wilayah luas hingga ke utara Sri Lanka.

Dalam catatan sejarah India, Pandya mengalami masa keemasan pada abad ke-6 hingga ke-10, kemudian kembali bangkit di abad ke-13 hingga 14. Periode kebangkitan kedua inilah yang disebut-sebut menjadi latar hubungan dengan Majapahit, ketika kekaisaran di Jawa itu mencapai kejayaan maritimnya.

Bendera Dinasti Pandya bergambar sepasang ikan memang menjadi identitas utama kerajaan tersebut. Hal ini yang membuat kehadiran lambang Minadwaja di prasasti Jayanagara dianggap sebagai indikasi kuat adanya pengaruh atau bahkan dominasi politik Majapahit atas wilayah itu.

Jika benar demikian, maka anggapan bahwa Raja Jayanagara sebagai raja lemah perlu ditinjau ulang. Dalam naskah-naskah lokal seperti Pararaton dan Nagarakretagama, Jayanagara sering kali digambarkan sebagai pemimpin yang kurang cakap dan disebut Kalagemat, yang berarti tidak mampu memimpin.

Namun catatan H.B. Sarkar justru memperlihatkan sudut pandang sebaliknya. Di mata sejarawan India, Jayanagara dipandang sebagai raja yang hebat hingga mampu menancapkan kekuasaan Majapahit di luar Nusantara, sesuatu yang jarang disebut dalam literatur lokal.

Perbedaan sudut pandang antara sumber lokal dan catatan asing memang kerap terjadi dalam kajian sejarah. Sering kali, peristiwa yang dianggap kecil atau negatif dalam negeri justru tercatat megah di negeri orang, demikian pula sebaliknya. Ini yang membuat kajian sejarah lintas sumber menjadi penting.

Bila klaim Sarkar ini terbukti, maka Majapahit tidak hanya berjaya di kawasan Asia Tenggara, tetapi juga pernah menyentuh daratan India, pusat peradaban kuno dunia yang saat itu dihuni kerajaan-kerajaan besar. Ini menandai betapa kuatnya kekuasaan maritim Majapahit di zamannya.

Hubungan Majapahit dan India sendiri memang telah terjalin sejak era lebih awal, bahkan sejak masa Sriwijaya. Jalur pelayaran dan perdagangan Nusantara-India dikenal ramai sejak abad ke-7. Majapahit sebagai penerus Sriwijaya tentu tidak lepas dari hubungan geopolitik tersebut.

Penguasaan atas Pandya, jika benar terjadi, bisa jadi merupakan hasil dari aliansi politik, pernikahan antar bangsawan, atau bahkan ekspedisi militer Majapahit di bawah kepemimpinan Jayanagara. Sayangnya, hingga kini bukti arkeologis langsung yang mendukung klaim ini masih terbatas.

Meski demikian, klaim ini memberikan warna baru dalam pemahaman sejarah Majapahit. Bahwa bisa jadi ada banyak peristiwa dan pencapaian kerajaan ini yang belum sepenuhnya terungkap karena terbatasnya catatan lokal maupun asing yang selamat dari zaman.

Sejarah memang sering kali menyimpan kejutan. Kisah Majapahit yang diduga pernah menguasai India Selatan membuktikan betapa pentingnya menggali literatur asing untuk memperkaya narasi sejarah Nusantara. Kadang, justru bangsa lain yang menyimpan catatan emas tentang kita.

Kini, tugas sejarawan modern dan arkeolog untuk menelusuri jejak-jejak hubungan Majapahit dan India lebih dalam. Baik melalui penelitian prasasti, artefak, hingga naskah-naskah asing yang mungkin selama ini luput dari perhatian.

Dengan demikian, sejarah Majapahit yang selama ini hanya dipandang sebagai kekuatan di Nusantara saja, bisa diperluas menjadi bagian dari sejarah Asia secara keseluruhan. Dan bila benar, maka Majapahit layak menyandang gelar sebagai kekaisaran maritim yang sesungguhnya.


Dibuat oleh AI, baca info lain
Benarkah Majapahit Pernah Kuasai India Selatan? Benarkah Majapahit Pernah Kuasai India Selatan? Reviewed by marbun on May 05, 2025 Rating: 5

No comments