Mungkinkah Leluhur Orang Batak Ikut Ekspedisi Majapahit Kuasai India Selatan?
Sejarah Nusantara kembali menggeliat ketika kabar tentang ekspedisi Majapahit ke India Selatan kembali mencuat. Fakta mengejutkan ini pertama kali dicatat oleh H.B. Sarkar, seorang sejarawan India pada tahun 1935, yang menyatakan bahwa di era pemerintahan Raja Jayanegara, Majapahit pernah berkuasa atas Dinasti Pandya di India Selatan. Temuan ini mengundang banyak spekulasi: mungkinkah orang-orang Batak dan leluhur Minangkabau turut terlibat dalam peristiwa itu, paska ekspedisi Pamalayu dan akuisisi Kerajaan Aru oleh Majapahit?
Dugaan ini bukan tanpa dasar. Sejarah mencatat keterlibatan orang-orang Batak, khususnya di Simalungun, di ekspedisi besar Singhasari dalam Ekspedisi Pamalayu. Sosok Indrawarman disebut-sebut sebagai salah satu panglima ekspedisi yang menetap di Sumatra Timur dan mendirikan Kerajaan Silo. Kisah Indrawarman tersimpan dalam cerita lisan Simalungun dan menjadi bagian penting dari sejarah lokal yang selama ini terlupakan dalam narasi besar Nusantara, khususnya yanh melibatkan marga Siregar dan Sinaga (Chaniago?).
Selain itu, keterlibatan leluhur Minangkabau juga tidak bisa dikesampingkan. Dalam Tambo Alam Minangkabau, disebutkan bahwa nenek moyang orang Pariangan — yang merupakan kampung asal Minangkabau — berasal dari berbagai negeri di Daratan Asia (Tanah Basa). Salah satu di antaranya adalah Cati Bilang Pandai dari kerajaan Pandya. Selain Pandya, leluhur Minangkabau juga datang dari Gandhara (Hulu Batang Masia), Champa, Langkasuka, Cambay, hingga Persia. Fakta ini menunjukkan adanya hubungan langsung antara Minangkabau dan Dinasti Pandya jauh sebelum masa Majapahit.
Menariknya, jejak Dinasti Pandya juga terlihat dalam asal-usul Raja Jayanegara sendiri. Menurut Pararaton, Jayanegara adalah putra Raden Wijaya dan Dara Petak, seorang putri dari Kerajaan Dharmasraya di Sumatra. Ia dibawa ke Jawa oleh Kebo Anabrang setelah pengusiran pasukan Mongol. Dengan demikian, darah Sumatra — khususnya Minangkabau — mengalir dalam tubuh Raja Majapahit ini. Hal ini menjadi masuk akal jika kemudian di era pemerintahannya, ekspedisi Majapahit menaruh perhatian terhadap wilayah India Selatan, terutama Pandya.
Selain itu di era ini terdapat nama Ra Kuti yang diperkirakan terkait dengan marga Rangkuti di Sumatera Utara. Ra Kuti merupakan anggota Dharmaputra yang dibentuk Raden Wijaya bergelar Kertarajasa Jayawardhana (1293-1309), ayahanda Jayanagara sekaligus raja pertama dan pendiri Kerajaan Majapahit.
Di tanah Batak, juga ada marga Pandiangan di sekitar Samosir dan Toba, yang dalam penyebutan lokal sangat dekat dengan marga Pandia di Tanah Karo. Nama ini dipercaya memiliki keterkaitan asal-usul dengan kerajaan Pandya di India Selatan dan Gampong Pande di Aceh. Hubungan ini diperkuat dengan tradisi lisan tentang migrasi pelaut-pelaut Nusantara yang pernah terlibat dalam ekspedisi Chandrabhanu Tambralingga ke Sri Lanka pada abad ke-13 — di mana pasukan dari Sumatra diduga kuat ikut ambil bagian.
Jika benar Majapahit melakukan ekspedisi ke India Selatan pasca menguasai Kerajaan Aru dan daerah Sumatera lainnya, besar kemungkinan orang-orang Batak dan Sumatra Barat terlibat. Jejak mereka sudah tampak sejak Ekspedisi Pamalayu dan migrasi pelaut Asia Tenggara ke Sri Lanka. Pasukan Nusantara yang disebut Javaka di sumber-sumber Sri Lanka kala itu tidak hanya berasal dari Jawa, melainkan juga kemungkinan dari Sumatra, termasuk Batak dan Minangkabau.
Hubungan Majapahit dengan Pandya juga terlihat dalam prasasti era Jayanegara, yang menggunakan lambang sepasang ikan — simbol Dinasti Pandya. Hal ini seakan menjadi jejak simbolik hubungan politik dan budaya antara Nusantara dan India Selatan, sekaligus petunjuk kuat tentang adanya ekspedisi maritim besar yang melibatkan berbagai etnis Nusantara.
Dengan demikian, kisah kejayaan maritim Nusantara tak hanya milik Jawa dan Majapahit. Ia adalah kisah tentang orang Batak, Minangkabau, dan suku-suku lain yang turut berlayar, berperang, dan menancapkan pengaruh di negeri-negeri jauh. Sejarah yang masih tersembunyi di balik tambo, prasasti, dan cerita lisan, menunggu untuk diungkap sepenuhnya, sebagaimana ekspedisi bahari Sriwijaya ke Afrika bagian timur di periode sebelumnya dengan pasukan Wakwaknya (Pakpak?).
Dibuat oleh AI, baca info lain
Mungkinkah Leluhur Orang Batak Ikut Ekspedisi Majapahit Kuasai India Selatan?
Reviewed by marbun
on
May 05, 2025
Rating:
No comments